Kementerian Pertanian mengungkapkan selama 2010 ekspor benih sayuran yang dilakukan Indonesia mencapai 22,67 juta dolar AS naik lebih dari 9 juta dolar AS dibandingkan 2009 yang hanya 13,71 juta dolar AS.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim, di Jakarta, ekspor benih tersebut berasal dari tigabelas komoditas yakni kangkung, pare, mentimun, cabe, kacang panjang, dan gambas.
"Selain itu, yakni benih waluh, labu, terong, lobak, jagung manis, bayam dan tomat," katanya dalam workshop perbenihan hortikultura. Dari segi volume, menurut dia, ekspor benih kangkung merupakan yang terbesar pada 2010 yakni mencapai 4,13 juta kg, disusul terong sebanyak 92.946 kg, mentimun 67.016 kg dan pare 65.393 kg.
Kemudian ekspor benih jagung manis sebanyak 31.600 kg, kacang panjang 16.361 kg dan waluh 15.813 kg sedangkan yang lain masih di bawah 10 kg. Sementara itu, menyinggung impor benih sayuran, Hasanuddin menyatakan, pada 2010 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni menjadi 4,76 juta dolar AS dari 2,37 juta dolar AS.
Impor terbanyak berupa benih jagung manis senilai 2,45 juta dolar AS dengan volume 282.321 kg disusul tomat mencapai 1,08 juta dolar AS sebanyak 7.426 kg.
Selain ke 13 komoditas tersebut, impor benih sayuran juga dilakukan terhadap beberapa jenis tanaman yang tidak efisien jika diproduksi di dalam negeri yakni kubis, brokoli, kol bunga dan sawi putih yang pada 2010 mencapai 3,50 juta dolar AS naik dari 2009 senilai 2,05 juta dolar AS.
Pada kesempatan itu Dirjen Hortikultura juga mengungkapkan ekspor benih tanaman hias yang pada 2010 mencapai 43.914 dolar AS yang antara lain meliputi benih krisan, draceana, saint paulia dan polycias.