TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA.....

Senin, 17 Mei 2010

PART 2 : PENGENDALIAN HAYATI (BIOLOGICAL CONTROL)


Pengendalian hayati merupakan pengendalian dengan menggunakan musuh alami hama. Pengendalian ini tidak dimaksudkan untuk memusnahkan hama tetapi hanya menekan populasi hama disekitar aras keseimbangan sehingga tidak merugikan. Apabila hama sebagai inang musuh alami musnah, tentulah musuh alami hama juga ikut musnah.
Apabila musuh alami secara alami tanpa campur tangan manusia mampu mengendalikan hama, maka disebut pengendalian halami (Natural Control). Apabila perlu campur tangan manusia disebut Pengendalian Hayati.
Musuh alami hama adalah organisme hidup yang mampu menjadi musuh hama di alam yang meliputi parasit, predator dan patogen.
1. Parasitoid
Adalah serangga yang hidup menumpang pada atau di dalam tubuh hama dan menghisap cairan tubuh hama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ukuran tubuh parasitoid umumnya lebih kecil dari hama yang merupakan inangnya, fase aktif menyerang parasitoid adalah larva sedang imagonya hidup bebas.
Contoh : Trichogramma japanicum sebagai parasitoid telur Penggerek Batang Padi dan tebu.
2. Predator
Adalah binatang yang memangsa binatang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ukuran predator umumnya lebih besar daripada hama yang merupakan mangsanya, fase aktif menyerang bias larva, nimfa atau imago.
Termasuk predator hama dari golongan :
Reptilia : Ular, merupakan predator tikus.
Aves : Tyto alba,merupakan predator tikus.
Mollusca : Gonaxis kibweziensis dan Euglandia sp, merupakan predator bekicot
(Achatina fullica).
Mamalia : Harimau, Merupakan predator babi hutan.
Arachnida : Lycosa pseudoannulata, merupak predator Tryporiza innota.
3. Patogen
Adalah mikroorganisme penyebab sakit dan meti serangga hama. Termasuk patogen hama adalah bakteri, jamur, virus, nematoda parasitik dan protozoa.
Contoh : Bakteri : Bacillus thuringiensis, pada larva lepidoptera.
Jamur : Metharizium anisopliae, pada Oryctes rhinoceros
Virus : Baculovirus oryctes, pada Oryctes rhinoceros
Namatoda parasitic : Neoplectana glaseri, pada Popillia javanica
Protozoa : Malphighamoeba locusta, pada Locusta sp.

Teknik Pengendalian Hayati :
1. Introduksi
Merupakan kegiatan memindahkan musuh alami dari daerah satu ke daerah lainnya, untuk mengendalikan hama di tempat baru tersebut.
2. Konservasi
Merupakan tindakan untuk melestarikan musuh alami yang ada di suatu tempat dengan memanipulasi lingkungan agar mendukung perkembangannya.
3. Augmentasi
Merupakan tindakan untuk meningkatkan jumlah musuh alami yang ada di alam agar potensinya meningkat. Dalam hal ini diperlukan pembiakkan missal gar diperoleh jumlah populasi yang cukup. Kolonisasi dengan inudasi (pelepasan musuh alami dalam jumlah besar sekaligus) atau inokulasi (pelepasan musuh alami dalam jumlah relative rendah tetapi secara periodik.